Chuek is Not The Best
 

Ungkapan diatas emnjadi asing bagi kita karena terdapat Morfem not pada salah satu bagian kalimatnya. Ungkapan yang lazim kita dengar adalah Chuek is The Best. Unkapan tersebut akan menjadi momok bagi kitaa umat Kristiani. karena denga begitu kita akan hanya bisa menerima keadaan tanpa harus memperjuankan kebenaran dan keadilan dari keadaan tersebut.

Seolah-olah tidak ada sesuatu dibalik keadaan tersebut. Salah satu contoh konkrit disalah satu lingkungan kerja kita. Seorang wanita karier harus mengalami nasib buruk dalam meniti kariernya dikarenakan proses promosi yang dijalaninya terhambat oleh atasan yang mendiskriminasikan karyawan yang tidak seiman dengannaya. Hanya siam sajakah kita? Apakah karena malu, cuek, sehingga kita tidak berani menyuarakan kebenaran yang ada bahwa cara seperti itu tidaklah profesional? jadi cuek is the best bukanlah motto terbaik bagi hidup kita umat Kristiani yang menginginkan perubahan keadaan menjadi lebih baik.

  Dalam perayaan ekaristi dan warta Iman minggu Prpaskah IV yang bertajuk KEMERDEKAAN UNTUK MENJADI NABI Minggu 25 Maret 2001 di Gereja St. Antonius Kotabaru Romo Widodoprayitni, S.J bahkan memberikan refleksi penting bagi kehidupan menggereja kita . Beliau mengatakan bahwa nabi di jaman ini adalah nabi yang mampu mengerjakan perubahan positif dan menyuarakan kebenaran di masyarakat. Tentunya kita sadar dan mengetahui bahwa banyak terjadi "kerusakan-kerusakan" di sekitar kita. Beranikah kita melawan arus di masyarakat kita untuk menyuarakan kebenaran? Cukup berdiam diri sajakan kita sedang morall bangsa dan masyarakat kita sekarang ini sedang dirusak oleh NAPZA (Narkotika dan Psikotropika), judi tor-tor, dan berbagai bentuk manipulasi data. Itupun hanya 0.00...%-nya dati serangkaian kerusakan-kerusakan moral si sekitar kita. banyak korban-korban telah berjatuhan akibat kita tutup mulut, diam membisu, dan tidak berusaha mengerjakan perubahan yang positif. Dimasa yang penuh pertobatan ini seharusnya kita tidak berdiam diri, banyak tugas yang harus kita pikul sebagai pewarta-pewarta Kristus. Apa-apa saja yang kita tahu Tuhan menghendaki kita bersuara dan masih ada waktu untuk menyuarakan kehendakNya. tersebut. Demi kehendaknya, sedianya kita mengampuni dan menerima siapapun termasuk mereka yang berseberangan dengan kita. Dalam hal ini memerdekakan juga ebrarti mau mengampuni mereka yang berbeda dengan suara kita, yakni mereka yang hidup dan bersuara di arus yan sebaliknya. Sedialah kita beri kesempatan lagi agar Tuhan sungguh bekerja dalam realita tersebut.Setiap dari kita dipanggil untuk menjadi nabi di jamannya. Tepatlah bila kita dapat memulainya dari sekarang.
 

So, sudahkah kita terlibat mendai pewarta-pewarta Kristus dengan mengerjakan perubahan dan menyuarakan kebenaran masyarakat? One more: "Chuek is Not the Best"

 

 

Yohanes "Penjol" Tuwardiyono

  (Mudika St. Thomas, Duwet)
  Kembali ke Berkat